Minggu, 04 Maret 2012

Cacing Jantung (dirofilaria immitis)




CACING JANTUNG (Dirofilaria immitis)

 

 

                                                        OLEH

MUHAMMAD TORAS

1002101010049

 

 

 

 

 


 

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH

2012


PENDAHULUAN
Cacing jantung adalah parasit cacing gelang yang dikenal dengan Dirofilaria immitis. cacing ini dapat menmyebar dari hewan terpapar ke hewan lainnya melalui gigitan nyamuk. Cacing jantung adalah cacing yang termasuk jenis cacing filaria karena cacing ini terlihat seperti benang kecil. Host definitif adalah anjing. Tetapi cacing ini juga dapat menginfeksi kucing, serigala, coyote, rubah dan hewan lainnya, seperti musang, singa laut dan bahkan ada ditemukan mampu menginfeksi manusia.
Cacing ini memiliki sistem perkembangbiakan secara vivipar, menghasilkan stadium larva pertama yang motil, disebut mikrofilaria (Boreham 1988).
Nematoda Fillaria immitis, dikenal juga sebagai Filaria sanguinis atau Dirofilaria lousianensis Faust (Beaver, Cupp dan Jung, 1984), suatu cacing dari genus Dirofilaria yang merupakan agen penyebab Canine Heartworm Disease (CHD) pada anjing, Human Pulmonary Dirofilariasis (HPD ).
Infeksi alami pada anjing/kucing sehat terjadi diawalai oleh gigitan nyamukseperti Anopheles atau Culex  yang membawa larva microfilaria infektif stadium 3 (L3).
 Infeksi cacing jantung ini dapat menyebabkan penyakit serius bagi hewan yang terinfeksi. vektor larva Dirofilaria immitis  adalah nyamuk yang dapat membawa Dirofilaria immitis ke tahap (infektif) L3 seperti : Culex pipiens (sering menginfeksi kucing), Anopheles maculipennis, Coquillettidia richiardii, Aedes triseriatus, Ochlerotatus notoscriptus (lazim di Australia), Aedes albopictus, Aedes aegypti, Culex quinquefasciatus, Aedes taeniorhynchus, Aedes scapularis, Aedes trivittatus.
Kingdom
Animalia
Phylum
Nematoda
Class
Secernenta
Subclass
Spiruriria
Ordo
Spiruidar
Family
Onchocercidae
Genus
Dirofilaria
Spesies
D.immitis

Binomial name:Dirofilaria immitis    (Leidy, 1856)




PEMBAHASAN
Morfologi dan Siklus hidup
Dirofilaria merupakan cacing ramping dari golongan nematoda yang panjang, yang cenderung berwarna putih dan memiliki ukuran 12-13 cm. Cacing ini memiliki kutikula tebal dengan bagian mulut yang sederhana. Cacing jantan berukuran 12-18 cm, sedangkan cacing betina 25-30 cm. Cacing betina bersifat vivivar, yang vulvanya dekat ujung anterior cacing. Larva yang mirip cacing dikenal sebagai mikrofilaria yang terdapat di pembuluh darah, dan berukuran 290-340 µ.
Cacing dewasa hidup di ventrikel kanan dan arteri pulmonalis, terkadang cacing dewasa ditemukan di organ luar pembuluh darah misalnya rongga peritoneal, bronchioli, otak, mata dan jaringan lainnya. Cacing dewasa yang hidup di dalam vena cava posterior dan atrium jantung kanan sering berkaitan dengan sindrom vena cava posterior (posterior caval symdrome) yang kadang dijumpai pada anjing.
Siklus atau daur hidup cacing Dirofilaria immitis dapat dijelaskan bahwa cacing betina dewasa menghasilkan larva stadium pertama yang disebut mikrofilaria. Larva tersebut masuk melalui sirkulasi darah perifer.
.Tahap perkembangan cacing Dirofilaria immitis:
*    Mikrofilaria         
L1,tahap  larva pertama  yang beredar dalam aliran darah. dihisap oleh nyamuk akan bermigrasi. Mikrofilaria dapat hidup selama bertahun-tahun dalam peredaran darah hewan (anjing).
*    Microfilaria dalam aliran darah
Cacing jantung dewasa melepaskan larva hidup kedalam aliran darah inang. Larva yang terakumulasi dan dapat mencapai ribuan organisme per milliliter dari darah
*    Microfilaria dalam nyamuk
Selama dalam aliran darah, nyamuk ingest beberapa microfilaria yang memulai perkembangannya ke  larva infektif. Proses ini bergantung pada temperature ketika temperature rendah,larva tidak akan dapat mencapai tahap infektif dengan selesai dimana darah adalah sebagai sumber makanannya.
*    Larva infektif dalam nyamuk
Mikrofilia yang berkembang menjadi tahap larva infektif (L3) di dalam usus nyamuk (malphigi)
*    Larva dalam host
*    Larva L3
Larva menetap di tempat infeksi. Dalam  1-12 hari mereka ganti kulit dan berubah menjadi L4. Larva ini dapat memberi rasa sakit.
*    Larva L4
Larva bermigrasi dengan darah dan banyak menetap dimembran submuscular seluruh tubuh, jika L4 larva memasuki arteri, kemungkinan akan berkembang pada cabang pohon arteri, termasuk arteri paru, jika larva L4 masuk dalam pembuluh darah, kemungkinan akan tiba di paru-paru.
*    Larva L5
L5 adalah cacing remaja (tahap larva terakhir sebelum matang)
*    Mature adult
Pematangan atau maturitas cacing terjadi setelah 6-8 bulan pasca infeksi, cacing betina menjadi dewasa dan kemudian menghasilkan microfilaria yang dapat ditemukan dalam darah. (S.widodo dan T.Fadrial Kamil,1995).
Kesempurnaan siklus hidup D.immits terjadi ketika nyamuk lainnya menghisap microfilaria baru bersamaan dengan mengambil/menghisap darah dari hewan anjing penderita (Smith,1972). Pada studi eksperimental yang dilakukan,L3 dari seekor anjing penderita D.immitis dapat hidup didalam tubuh nyamuk Aedes aegypty strain Liverpool  (S.Widodo dan T.fadrial Kamil,1995).
Infeksi alami pada anjing sehat diawali oleh gigitan nyamuk Anopheles dan Culex yang membawa larva microfilaria infektif stadium 3 (L3). Larva tersebut kemudian berkembang di dalam jaringan subkutan dan fasia intramuskuler penderita selama kurang lebih 2 bulan kemudian menjadi bentuk “immature” dan mulai migrasi ke ventrikel kanan jantung dan arteri pulmonalis. Pematangan atau maturitas cacing terjadi setelah 6-8 bulan pascainfeksi. Cacing betina menjadi cacing dewasa dan menghasilkan microfilaria yang dapat ditemukan dalam darah
Pengobatan
Rekomendasi saat ini oleh Masyarakat heartworm Amerika menyarankan bahwa semua anjing dengan hasil tes antigen positif sepenuhnya dievaluasi sebelum memulai pengobatan heartworm. Evaluasi ini harus mencakup riwayat kesehatan menyeluruh, pemeriksaan fisik, radiografi survei, CBC, profil biokimia, dan urinalysis. Prosedur-prosedur dan tes akan membantu panggung keparahan penyakit heartworm serta mengidentifikasi penyakit bersamaan .

            Ada dua pilihan untuk pengobatan penyakit cacing jantung. Yang pertama adalah melalui serangkaian suntikan intramuskular mendalam dihidroklorida melarsomine ke dalam otot lumbar epaxial.
Pilihan kedua untuk pengobatan cacing hati dewasa adalah dosis profilaksis terus menerus dari Ivermectin. Proses ini dapat berlangsung hingga 2 tahun untuk penghapusan lengkap cacing dewasa.
          Pencegahan penyakit cacing jantung dapat dengan mudah dicegah dengan pengobatan berkala. Semua anjing di daerah endemis harus pada profilaksis  sepanjang tahun dan khususnya selama musim vektor diwilayah ketika nyamuk yang lazim dan aktif.
Untuk kondisi tropis atau hiperendemik seperti di Indonesia tindakan pencegahan dianjurkan untuk dilakukan sepanjang tahun. Namun demikianuntuk kondisi Indonesia program pencegahan penularan cacing jantung diantaranya anjing belum dibakukan oleh karena kasus klinik yang sangat jarang (S.Widodo dan T.fadrial Kamil,1995).
KESIMPULAN
1.     Siklus hidup D.immitis mempunyai inang definitive sebagai tempat perkembangannya
Dan inang pembawa (vektor).
2.     Inang pembawa disebut sebagai vector biologis karena sebagian hidupnya di dalam vector
3.     Pengendalian nyamuk ini lebih sulitdibanding kepada pemutusasiklus hidup D.immitis pada anjing dan hewan lainyang dapat terkena secara alami
4.     . cacing dewasa (D.immitis)ditemukan di dalam sistem kardiovaskular, yaitu ventrikel kanan dan arteri pulmonalis.

DAFTAR PUSTAKA
Anonimous: http://www.vet.uga.edu/vpp/clerk/Lobeck/index.php, Diakses pada hari Kamis,16 Februari 2012
.Anonimous:http://www.heartwormsociety.org/article.asp?id=11, Diakses pada hari kamis,16 Februari 2012
Subronto. 2006. Penyakit Infeksi Parasit dan Mikroba pada Anjing dan Kucing. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Widodo,S dan T.Fadrial Kamal.1995. Cacing jantung Dirofilaria immitis pada anjing.Media Veteriner vol. lI.Bogor

2 komentar: